29 Desember 2011

MACAN ABANG: SMILING GENERAL (apa liat-liat?!)

MACAN ABANG: SMILING GENERAL (apa liat-liat?!)
http://blogdetik.com/
apa liat-liat?!

BANTEN Menunggu apalagi...?!

“Dari Blogger untuk Banten“
Duhai tanah BANTEN Tengoklah... engkau yang merupakan unsur pencitraan kabhumian Cirebon dan kegemerlapan PAKUAN PADJADJARAN :
> CIKAL BAKAL Adalah Ratu Purbasari dengan gelar Ratu Stri Bhattari Prthiwi yang didharmakan di Kabhumian. Puteri bungsu dari Maharaja Pasir Batang (Kerajaan Galuh Negara Tengah) : PRABU DHARMASATYADEWA (Prabu Siung Wanara) + Ratu Niti-Iswari. (Menikah dengan Sri Maharaja Jayabhupati (Prabu Lutung Kasarung). Keduanya merupakan keturunan ke-12 : Rahyang Tamperan dari trah Maharaja Mataram Raka i Watukara Dyah Balitung Sri Dharmodaya Mahasambhu.) Sungai Cisadana & Sungai Cihaliwung menunjuk kesaksian kutaraja makmur Dayeuh Pakuan Pajajaran. Bilangan jero kutha menjulang Kraton Pakuan Pajajaran tersebut Sri Bhima Untarayana Madura Suradipati (Kraton Sang Bhima), disunting atas penghormatan terhadap leluhurnya: Sri Purnawarman Bhimaparakramadhipa yang kratonnya disebut Sang Bhima. Di antara kaki Gunung Pulasari-Gunung Karang disebut Sura (wilayah Sang Sura : Syiwa - Sang Mahapahlawan yang telah menelan racun kalakhuta demi menyelamatkan dunia dari kebinasaan, menyebabkan kerongkongannya menjadi biru. Untuk itulah disebut Sang Nilakantha - Si Kerongkongan Biru).
Kental seroja sejarahmu...menjuntai mahligai kekayaan tanahmu....gemerlap kilau sejarah wangimu
Menunggu apalagi...insan kekinian : Tersebutlah kini : Kota Cilegon, Kota Tangerang, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Pandeglang Kabupaten Lebak dan Tangerang Selatan Menunggu apalagi... Usaplah air mata tangis kekinian Singkirkan beban hasrat kedirian Lucutilah persaingan kebathinan kikislah kebathilan Menunggu apalagi... Jejak asap industri sibuk menutupi jubahmu Menunggu apalagi... sudahkah menyentuh HATI...duhai Adi Banten, senyummu ?! Hearing without listening, Talking without speaking Menunggu apalagi... Bersihkan cermin...Bukalah jendela (HATI)! Menunggu apalagi... TUNGGULAH PENGEMBALIAN DARI Stri Bhattari Prthiwi maka....... bebanten.........kah?! Dari Blogger Untuk Banten">
“Ekspresi Blogger Indonesia“

SMILING GENERAL (apa liat-liat?!)

SMILING is just not smile but the way smile is ...looking through the eyes ! the way who i am

17 Desember 2011

KITAB AT-TAWASIN > MANSYUR AL HALLAJ

"Tha... Sin... Kebenaran (Haqq) adalah Cahaya yang memancar dari Yang Ghaib ia terlihat dan memancar, dan ia kembali kepada Yang Ghaib, dan Kebenaran (Haqq) itu melampaui Segala Cahaya, dan menjadi Cahaya di atas Cahaya dan terang benderangnya memancar ke seluruh bulan, titiknya yang Paling Terang menjulang ke angkasae angkasa yang dipenuhi oleh Segala Rahasia..."
NEXT > Muhammad SAW dan Muhammad : "Dan tak seorang pun mengetahui atau yang tahu apa yang diketahuinya tidak pernah di luar 'Mim' Muhammad tidak ada jalan keluar bagi dia demikian pula siapa yang bergerak di dalamnya tidak pernah berada di luar 'Ha' Muhammad 'Ha' mengarah kepada 'Mim' kedua dan huruf terakhir 'Dal' membawanya kembali kepada 'Mim' yang pertama..." (Mim Ha Mim Dal... Mim Ha Mim Dal... Mim Ha Mim Dal...) Thasin 1:14, "Kebenaran (Haqq) bersama dengannya : apa yang terbatas dan tidak terbatas pun juga bersamanya dalam Kejadian pun dialah yang pertama dan dia jualah yang terakhir dalam rangkaian kerasulan dia lah Makna Tersembunyi dari Penciptaan dan dia jualah yang merupakan Makna Terwujud dari Pengetahuan tentang Esensi Kebenaran (Haqq) itu sendiri..." Thasin 1:16 "Jika engkau meninggalkannya dan pergi ke daerah-daerah yang jauh darinya, maka engkau tidak akan menemukan Jalan dan tidak seorang pun yang akan mendekatimu Wahai, Jiwa yang Sakit ! Engkau tidak akan menemukan seseorang pun yang akan menyelamatkanmu Kata Sang Bijak dari Yang Paling Bijak dunia ini hanya bagaikan padang pasir di hadapannya..." Thasin 1:13 "Dan Kebenaran (Haqq) tidak membuat Muhammad menciptakan sesuatu tentang siapa DIA, siapa DIA : dan di mana DIA, dan di mana siapa, dan apa DIA... DIA, DIA... DIA... "
Ana Al-Haqq, Al-Hallaj Aku adalah Dia yang kucinta dan Dia yang kucinta adalah aku Kami adalah dua jiwa yang bertempat dalam satu tubuh. Jika engkau lihat aku, engkau lihat Dia,dan jika engkau lihat Dia, engkau lihat aku ...Maha suci zat yang sifat kemanusiaan-Nya, membukakan rahasia cahaya ketuhanan-Nya yang gemilang. Kemudian kelihatan baginya makhluk-Nya, dengan nyata dalam bentuk manusia yang makan dan minum. Jiwa-Mu disatukan dengan jiwaku, sebagaimana anggur disatukan dengan air murni Jika sesuatu menyentuh Engkau, ia menyentuhku pula, dan ketika itu dalam tiap hal Engkau adalah aku. Aku adalah rahasia Yang Maha Benar, dan bukanlah Yang Maha Benar itu aku Aku hanya satu dari yang benar, maka bedakanlah antara kami. Sebelumnya tidak mendahului-Nya, setelah tidak menyela-Nya, daripada tidak bersaing dengan Dia dalam hal keterdahuluan, dari tidak sesuai dengan Dia, ketidak menyatu dengan dia, Dia tidak mendiami Dia, kala tidak menghentikan Dia, jika tidak berunding dengan Dia, atas tidak membayangi Dia, dibawah tidak menyangga Dia, sebaliknya tidak menghadapi-Nya, dengan tidak menekan Dia, dibalik tidak mengikat Dia, didepan tidak membatasi Dia, terdahulu tidak memameri Dia, dibelakang tidak membuat Dia luruh, semua tidak menyatukan Dia, ada tidak memunculkan Dia, tidak ada tidak membuat Dia lenyap, penyembunyian tidak menyelubungi Dia, pra-eksistensi-Nya mendahului waktu, adanya Dia mendahului yang belum ada, kekalahan-Nya mendahului adanya batas. Di dalam kemuliaan tiada aku, atau Engkau atau kita,Aku, Kita, Engkau dan Dia seluruhnya menyatu.
Fana’i Fana’i Fana’ Kehinaanku adalah KemuliaanMu Kehilanganku adalah KerinduanMu Ketiadaanku adalah KeabadianMu Kepedihanku adalah CintaMu Kekuranganku adalah KelebihanMu Kesendirianku adalah pertemuanku denganMu Kematianku adalah kebangkitanMu Kebisuanku adalah TitahMu Aku adalah Kamu, Kamu adalah Aku…
(Al Hallaj)

12 Desember 2011

CHAKRA

Raja Mandura Basudewa mempunyai seorang putra dari istri ke 3 bernama Narayana yg terpaksa harus dititipkan pada salah satu pertapa yg pd saat itu kerajaan Mandura mengalami ancaman dari pihak jahat,dikisahkan sblmnya ada seseorang yg ingin diaku sbg anak padhl sebenarnya ia adalah keturunan dedemit dari kerajaan siluman BataMera. Dewi Maera sempat menjalin hubungan dengan raja Mandura. Demi keamanan anaknya raja Mandura menitipkan Narayana pd seorang pertapa yg bernama Resi Padmanaba,R Narayana mempunya saudara Kakrasana & Dewi mayang arum. Narayana dibekali ilmu yg dibekali Resi Padma Naba berupa Cakra Udaksana,kembang Cangkok Wijaya Kusuma,dan Tiwikrama . Bertahun tahun Narayana dibimbing resi Padmanaba dan akhirnya dia hrs berpetualang untuk mengamalkan ilmu dan sekaligus untuk merebut kerajaanya yg direbut oleh Kangsa Dewa,sebelum menjalani petualangan Bambang Narayana diberi wasiat oleh Padmanaba berupa senjata yg dinamai Cakra Udaksana sejata yg penumpas kejahatan pembela keadilan. Cakra Udaksana tak boleh digunakan sembarangan begitu wasiat guru,cakraudaksana senjata yg hanya cukup dipanggil dlm hati saja pabila akan dipergunakanya,cakra tersebut tertanam dlm dada kanan narayana,Narayana dilarang menepuk dada sblah kirinya krna pabila itu ia lakukan maka darah dlm tubuhnya akan mendidih dan naik ke otaknya dan Cakra Udaksana berputar diotaknya dan akan menjadikan lupa diri. Kembang Cangkok Wijaya Kusuma/cangkok wijaya mawar adalah kembang yg dpt membangkitkan orang yg mati sebelum ajalnya, Ajian Tiwikrama ajian merubah wujud menjadi raksasa sebesar anak gunung. Dlm menurukan ilmu tersebut Padmanaba(padma=kembang,naba=wadah) akan meninggaldunia bila ilmu itu sudah beralih pd narayana,sblm meninggal dia berpesan jika Narayana boleh memakai nama padmanaba.
Dlm perjalananya menuju pertapa Argasunyo untuk menjemput kakaknya, Narayana berpapasan dengan mahkluk serupa wanara(monyet) ia adalah teman dari resi Padmanaba ia juga seorang pandita dari pesantren Waganda Mendana ia yg nantinya akan menjadi mertua narayana yaitu Resi Kapi Jembawan mempunyai putri bernama Jembawati yg konon sosoknya tak seperti ayahnya tapi dia seorang manusia Jembawati pernah bermimpi dan dlm mimpi ia bertemu seseorang berwajah rupawan pemuda itu tiada lain adalah Narayana, Endang Jembawati jatuh hati pd pemuda dlm mimpinya itu lalu ia mengutarakan keinginanya pd ayahnya,karna sayangnya pd anaknya kapi Jembawan sang ayah berusaha mencari pemuda yg dimaksud putrinya hinggak akhirnya ia bertemu dngan Narayana dlm pertemuannya dgn narayana narayana menolak ajakan kapi Jembawan. Berbagai usaha tlh dilakukan kapi Jembawan agar dpt membawa narayana hingga akhirnya narayana dibuat tidur dengan ajian sireup yg dimiliki kapijemawa.narayana akhirnya dibawa ke pesantren Ganda Mendana dlm keadaan tidur untuk dipertemukan dengan putri jembawati,setelah sadar dari tidurnya narayana bertemu dng jembawati iapun jatuh hati. Setelah bertemu dgn putri resi Kapi Jembawan iapun meneruskan perjalananya namun sebelum pergi kapi Jembawan memberi cermin lopian yg gunanya tuk melihat kejadian dimasalalu atau saat ini namun ada pantangan yg harus ia hindari lopian akan buram dan takan bisa melihat japapun dlm cemin apabila hati pemiliknya dlam keadaan kotor,lopian disimpan dlm dada setelah diterima narayana.Narayanapun berpamitan tuk menuju pesantren Argosunyo. Sementara itu Dalam mimpi Kangsadewa ia didatangi Prabu Gora Wangsa(ayahnya) yg mengingatkan bahwa ia akan menemui takdirnya dan menemui ajalnya apabila ia bertemu dengan anak kembar selasih atau anak bule dan hitam begitu cerita resi Kapijemawa sama seperti yg diungkapkan Padmanaba. Senopati Gorawati adalah adik prabu Gora Wangsa, bibinya Kangsa dlm tugasnya mencari kembar selasih berpapasan dngn Bima, Arjuna, punakawan. Karna kebetulan tubuh semar hitam dan dawala bulai maka ia mengira merekalah yg dimaksud kembar selasih maka terlibatlah bentrokan fisik. Dlm perjalanan narayana saat itu melihat kejadian tersebut,karna Narayana belum mengenal mereka narayana mengeluarkan lopian lalu tertera jati diri mereka,setelah tahu kalau mereka(bima,arjuna) adalah sodaranya dari bibi Dewi Kunti ia menolongnya. Segera mengeluarkan Cakraudaksana lalu melemparnya dan mengenai Gorawati ketika ia mau membunuh bima. Inilah awal pertemuan Narayana atau Kresna dengan sodaranya khususnya Arjuna…

Bambang Sumantri

adalah putra Resi Suwandagni dari pertapaan Argasekar dengan permaisuri Dewi Darini, seorang hapsari/bidadari keturunan Bathara Sambujana, putra Sanghyang Sambo. Ia mempunyai seorang adik bernama Bambang Sukasarana/Sukrasana, berwujud raksasa kerdil/bajang.
Sumantri sangat sakti dan memiliki senjata pusaka berupa Panah Cakra. Selain ahli dalam ilmu tata pemerintahan dan tata kenegaraan. Sumantri juga mahir dalam olah keprajuritan dan menguasai berbagai tata gelar perang. Setelah dewasa, ia mengabdi pada Prabu Arjunasasra/Arjunawijaya di negara Maespati. Sebagai batu ujian, ia ditugaskan melamar Dewi Citrawati, putri negara Magada yang waktu itu menjadi rebutan/lamaran raja-raja dari seribu negara. Sumantri berhasil memboyong Dewi Citrawati Tapi sebelum menyerahkan kepada Prabu Arjunasasra, ia lebih dulu ingin menguji kemampuan dan kesaktian Prabu Arjunasasra sesuai dengan cita-citanya ingin mengabdi pada raja yang dapat mengungguli kesaktiannya. Dalam perang tanding, Sumantri dapat dikalahkan Prabu Arjunasasra yang bertiwikrama. Ia kemudian disuruh memindahkan Taman Sriwedari dari Kahyangan Untarasegara ke negara Maespati bila ingin pengabdiannya diterima. Dengan bantuan adiknya, Sukasrana, Taman Sriwedari dapat dipindahkan, tapi secara tak sengaja Sukasrana mati terbunuh olehnya dengan senjata Cakra.
Oleh Prabu Arjunasasra, Sumantri diangkat menjadi patih negara Maespati bergelar Patih Suwanda.