Latar belakang kenapa harus ada pemunculan : "Macan Abang" > berdasarkan pengalaman spiritual dan bukan semata-mata tanpa alasan
9 Desember 2012
BINTANG DAUD
Penyematan nama Nabi Daud عليه السلام dalam penyebutan “Bintang Daud”, dimana Bintang Daud (Bintang David) tersebut yang sekarang banyak digunakan oleh kaum Freemason dalam ritual sihir, okultis dan acara-acara pemanggilan roh halus yang kerap mereka lakukan; adalah merupakan kesalah-kaprahan dan kedustaan yang nyata terhadap Nabi Daud عليه السلام, karena Nabi Daud عليه السلام tidak pernah mengajarkan sihir dan beliau عليه السلام adalah seorang Nabi utusan Allah سبحانه وتعالى yang merupakan penyeru ajaran Tauhid terhadap Bani Israil (Silakan baca: “Asal-Usul Yahudi (Bagian-4): Nabi Daud, Nabi Sulaiman dan Bani Israil” pada Blog ini).
“Bintang Daud” yang berbentuk Hexagram ini sebenarnya merupakan simbol yang digunakan oleh para Tukang Sihir, penghitung bintang di langit dan para “astronom” kuno yang berasal dari kebudayaan paganisme antara lain di Mesir, Babylonia ataupun kebudayaan-kebudayaan kuno lainnya.
Bahkan sangat disayangkan Bintang Hexagram ini sekarang digunakan pula sebagai logo dari Universitas Islam Negeri (UIN) Gunung Djati Bandung. Allahul musta’aan.
Berikut ini adalah berbagai bukti bahwa simbol Hexagram tersebut sudah ada, bahkan jauh sebelum masa Nabi Daud عليه السلام
1. Simbol bintang Hexagram pada Hindu:
Sab-kona Bintang Goloka atau Goloka-Yantra, tercatat dalam sejarah Weda dan kebudayaan kuno lainnya. Sebelum simbol ini muncul di dunia Barat dengan sebutan Bintang Daud atau David Star maka simbol ini juga telah digunakan di jantung spiritualitas di India dan disebut sebagai Sab Kona.Sab-Kona mendefinisikan sebuah bintang bersudut enam yang mewakili ruang suci. Dibangun dengan menggabungkan dua segitiga sempurna, segitiga yang menghadap keatas disebut Purusa dan yang menghadap kebawah disebut Prakarti.Dalam literatur Weda ditulis bahwa Sri Brahma Samhita tinggal di Goloka.
2.Simbol bintang Hexagram di Sumeria:
Museum Vorderasiatisches di Berlin menampilkan beberapa segel silinder dari abad 2500 SM, dihiasi dengan simbol langit yang menggambarkan bintang-bintang dengan enam, tujuh, dan delapan segi. Bintang-bintang tersebut digunakan di Sumeria dalam konteks astrologi atau astronomi.
3. Simbol bintang Hexagram di Assyria:Bintang Hexagram pada Black Obelisk dari Shalamaneser III di Irak. Obelisk ini didirikan di kota Asiria, Nimrud sebagai monumen publik pada tahun 825 Sebelum Masehi sewaktu terjadi perang saudara.
4. Simbol bintang Hexagram di Minos :Di Museum Heraklion di Kreta terdapat sebuah Piringan Phaestos kuno yang terbuat dari tanah liat dibakar. Piringan ini memiliki banyak ukiran. Salah satu ukirannya adalah lingkaran dengan enam titik dalam bentuk hexagram dengan titik ketujuh di tengah. Bentuk Hexagram ini bisa terlihat jika titik-titik tersebut dihubungkan dengan sebuah garis. Piringan ini berasal dari 1700 Sebelum Masehi.Simbol Hexagram ditemukan di Istana Festos di Kreta oleh seorang arkeolog Italia bernama Doro Levy. Simbol ini berasal dari 1700 SM, berarti 700 tahun sebelum Nabi Daud dilahirkan. Sekarang simbol ini dipamerkan di Museum Herakelion, Kreta.
5. Simbol bintang Hexagram di Carthage/Tunisia:Koin ini ditemukan di Carthage (– sekarang adalah Tunisia di Afrika Utara –) yang memiliki lambang hexagram, dan disebut Koin Fenisia. Berasal dari abad ke-5 SM.
6. Simbol bintang Hexagram di Jepang :The Crest Kagome dapat ditemukan di beberapa kuil Shinto tertua di Jepang yang berasal dari abad ke-5 SM. Di Kuil Utama Ise yang dibangun untuk Gedung Kekaisaran Jepang, simbol hexagram ini diukir pada semua lampu di sepanjang jalan menuju ke kuil.
7. Simbol bintang Hexagram di Yunani :Bintang Hexagram juga terdapat pada sebuah “Terracotta Drinking Cup” dari Yunani yang berasal dari 560 SM, dipamerkan di Metropolitan Museum of Art di New York.
8. Simbol bintang Hexagram di Sri Lanka:Ditemukan di Kataragama di Srilanka, sebuah situs ziarah yang terkenal untuk kepercayaan Hindu dan Budha. Ukiran ini berasal dari abad ke-3 SM, dengan huruf Tamil ‘Om‘ di tengah. Dipamerkan di Museum für Völkerkunde, di Basel.
9. Simbol bintang Hexagram di Israel :Beberap
a Bintang David kuno telah ditemukan di Israel, tetapi semua itu berasal dari masa sebelum orang Yahudi mengadopsi simbol ini untuk mewakili keyakinan mereka. Bintang Hexagram juga ditemukan terukir pada guci-guci Gibeon, yang berasal dari akhir masa Kuil Pertama Kerajaan Israel, yaitu pada abad ke-6 SM. Namun, arkeolog mengatakan bahwa bisa saja ini adalah salinan lambang Thasos dan Carthago dari Yunani yang berfungsi untuk menandai anggur. Bintang Hexagram lainnya telah ditemukan di Caperneum tetapi itu kemungkinan adalah milik kuil Romawi.
Hisam Palace,Yerikho memiliki hexagram dengan ukuran yang sangat besar dan paling terkenal di Israel. Hisam Palace ini dibangun oleh Penguasa Muslim Al-Walid bin Yazid yang membangun istananya pada tahun 743 M.
Hisam Palace Israel
Padahal Anton Lavey, penulis Injil Setan yang kerap mengkampanyekan simbol pentagram, pernah menyatakan bahwa musik adalah alat yang dipakai para penganut Kabbalah dalam melebarkan misinya. Oleh karena itu tak pelak, konon Marliyn Manson dan Black Sabbath adalah band Metal yang pertama kali terpengaruh oleh Gereja Setan buatan Anton Lavey. Simbol pentagram juga menjadi perwujudan dari Kambing Mendez-Goat alias Baphomet.
Silakan melihat Barcode yang ada di berbagai produk. Angka Iblis
Para pengkritisi Barcode berhasil menemukan salah satu rahasia paling vital dari kode-kode batangan ini. Semua Barcode atau yang juga dikenal sebagai Universal Product Code (UPC) Barcode memiliki angka 666 dan 13.
Untuk mengetahuinya, Dalam bukunya, Mary Stewart Refle mengutip salah satu ayat Alkitab: “Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya. Dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain daripada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Yang penting di sini ialah hikmat: Barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya adalah: 666” (Wahyu 13: 16-18)
Stewart meringkas bahaya dari Konspirasi dalam hal Barcode: “Penerapan teknologi Barcode pertama kali dilakukan pada produk barang, disusul kemudian pada kartu, dan akan berubah menjadi sesuatu yang mengerikan dalam masyarakat yang tidak lagi menggunakan uang kontan… “
Perhatikan jumlah angka yang ada di bawah garis-garis batangan. Jumlahnya selalu 13 angka. Angka 6 yang disimbolkan dalam kamus Barcode terdiri dari dua garis tipis saling berhadapan terletak di sisi paling kiri dan paling kanan Barcode, dan satunya lagi garis paling tengah. Ketiga garis yang melambangkan angka 6 ini lebih panjang dibanding garis-garis lainnya.Jadi, seluruh UPC Barcode yang tersebar di dunia ini memiliki rangka 666. Barcode atau Kode garis-garis batangan bukan barang baru bagi kebanyakan orang. Hampir di seluruh produk buatan pabrik, bahkan kini di banyak produk rumahan, semuanya mencantumkan kode batangan ini. Kode yang terdiri dari garis-garis dengan ketebalan yang bervariasi oleh banyak kalangan dianggap sebagai sesuatu yang mempermudah pengidentifikasian suatu barang. Barcode ini lahir di Amerika Serikat pada awal tahun 1970-an. Perkembangan demi perkembangan global ini, membuat kalangan yang sejak awal mencurigai ada misi tersembunyi di balik penggunaan Barcode, semakin yakin dengan kecurigaannya. Mereka kebanyakan berlatar belakang sebagai Simbolog, Penulis, Peneliti, dan Pengkaji Alkitab. Salah satunya adalah Mary Stewart Relfe, PhD. Perempuan pengusaha sukses dari Montgomerry, Amerika Serikat, yang juga berprofesi sebagai seorang pilot sekaligus instruktur peralatan Multi Engine Instrument Flight, telah menulis dua buah buku best-seller yang menyoroti konspirasi ini. Salah satunya berjudul “666 The New Money System” (1982). Dalam bukunya tersebut, Mary Stewart yang juga seorang pengkaji Alkitab, sejak kecil sangat yakin bahwa penggunaan Barcode terkait erat dengan rencana-rencana tersembunyi dari konspirasi untuk menguasai dunia. Tiga Tahapan Menurut Stewart, upaya Konspirasi untuk menguasai dunia dalam hal pengidentifikasian dan pengendalian dunia terbagi dalam tiga tahapan: Tahap pertama dimulai tahun 1970 yang dijadikan titik awal bagi langkah-langkah ini. Tahap kedua dimulai tahun 1973. Penggunaan Barcode yang awalnya diterapkan pada barang manufaktur, kini mulai diterapkan pada manusia, antara lain lewat nomor kodifikasi Angka Kesejahteraan Sosial (The Social Security Number) yang digabungkan dengan sistem pemberian angka secara universal. Penggabungan dua kodifikasi angka ini menjadi kode-kode batangan (Barcode) yang mirip dengan Barcode pada produk manufaktur yang telah diterapkan tiga tahun sebelumnya. Awalnya diterapkan pada kartu-kartu pintar seperti Credit Card, Debit Card, ID Card, dan sebagainya. Namun pada perkembangannya juga mulai diterapkan pada manusia. Target utama tahap kedua ini adalah pemerintahan, perbankan, dan perusahaan-perusahaan pembuat kartu-kartu pintar (Smart Card). Tahap ketiga meliputi usaha untuk mengidentifikasikan setiap macam yang ada di dunia ini, baik yang bergerak maupun yang tidak. Semua pengidentifikasian ini berguna untuk mengetahui sisi lemah suatu kelompok, wilayah, bahkan suatu bangsa, yang nantinya bisa dijadikan senjata bagi Konspirasi.
DR. Muhammad Bassam :
Di Damaskus, diumumkan terbentuknya sebuah aliansi strategis Iran-Suriah yang di dalamnya turut pula bergabung kelompok Hizbullah dan beberapa kelompok Palestina, setelah sebelumnya kaum Shafawiy Iran telah terlibat dalam suatu ‘permainan’ dengan Pemerintah Suriah. ‘Permainan’ itu sangat jelas aromanya di bumi Irak yang terjajah, tentu dengan irama yang sejalan dengan sang penjajah Amerika. Meskipun masing-masing pihak tetap menjaga ‘mimpi-mimpi’ mereka untuk menanamkan pengaruhnya di kawasan Arab dan Islam.
Di sini, mungkin menjadi sangat penting bagi kami untuk menunjukkan bahaya ‘mimpi-mimpi’ kaum Persianis-Shafawiy, yang didukung penuh oleh Pemerintah Suriah, Hizbullah dan kelompok-kelompok Syiah di Irak. Persekutuan gelap ini telah berubah menjadi gejala ‘kanker’ yang sangat parah (dan keji!), yang bahayanya bagi umat Islam (terutama di kawasan Arab) melebihi bahaya lembaga Zionis bernama Israel itu sendiri!
Pada awal tulisan ini, menjadi penting untuk dijelaskan bahwa Israel tidak lebih dari sebuah lembaga Zionis yang 'disisipkan' dalam tubuh wilayah Arab-Islam kita. Dan sang penyusup ini harus dilawan dengan segala cara yang memungkinkan, hingga Palestina dapat dibebaskan seluruhnya, dari ujung laut hingga sungainya. Lembaga Zionis ini tidak lebih dari kanker yang ditanamkan Barat di pusat kawasan Islam demi melanggengkan tujuannya: memecah belah dan menghalangi terwujudnya sebuah kekuatan negara berperadaban yang menjadi Islam sebagai referensi tertingginya. Meskipun kita sangat yakin, bahwa ‘proyek’ Zionis itu akan berjalan menuju kepunahannya sebagai sebuah akibat yang pasti dari Sunnatullah di muka bumi ini.
Musibah apapun yang menimpa lembaga Zionis itu, dan apapun yang menimpa tentara-tentara negara pencuri itu; semuanya akan membuat kita gembira, ridha dan semakin yakin bahwa lembaga itu hanyalah sekumpulan omong kosong yang kemudian dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu dengan label Islam, dan merasa cukup dengan gembar-gembor untuk membebaskan dataran tinggi Golan dan Palestina. lsu Palestina menjadi isu dagangan pokok kelompok-kelompok yang dimotori oleh mereka yang membangun ‘Proyek Shafawisasi’ atau ‘Persianisasi’ di semenanjung Arabia; sebuah proyek yang mengalami kemajuan cukup pesat sejak dimulainya penjajahan terhadap Irak a la Amerika-Shafawiy-Zionis, setidaknya belakangan ini.
Berikut adalah beberapa fenomena ‘Proyek’ Rasialis Shafawiy ini:
Adanya gerakan dan upaya pembersihan etnis dan madzhab terhadap Ahlussunnah Arab di Irak, yang gejalanya semakin meningkat beberapa bulan belakangan ini, seiring dengan upaya pengisoliran terhadap mereka di wilayah selatan Irak. Ditambah lagi dengan seruan untuk membagi kawasan Irak berdasarkan kelompok aliran, serta mendorong pasukan penjajah Amerika untuk terus melakukan penangkapan, penawanan, pembunuhan, penghancuran dan pembersihan terhadap kaum Ahlussunnah di Irak, terhadap masjid-masjid, lembaga-lembaga, dan juga gerakan-gerakan mereka (Ahlussunnah Irak-ed)!
Keterlibatan kaum Persia Shafawiy di Irak dengan kerjasama yang sangat sempurna dengan pimpinan tertinggi kaum Syiah di Irak, khususnya yang memiliki ras Persia. Dan itu diwujudkan dalam bentuk kerjasama intelejen, militer, ekonomi, politik dan agama, dengan dukungan penuh dari Amerika baik secara militer dan logistik, hingga Irak menjelma menjadi negara yang tunduk di bawah penjajahan kaum Persia Shafawis dengan menggunakan tank-tank Amerika!
Keterlibatan kaum Persia Shafawiy di Suriah untuk menjalankan gerakan Syiahnisasi di tengah rakyat Suriah yang muslim sunni, dan pemberian kewarganegaraan Suriah kepada para keturunan Persia dan warga Syiah Irak, dari pihak pemerintahan Hafzih al-Asad. Dan jumlah mereka hingga saat ini telah melebihi 1 juta jiwa. Mayoritasnya bermukim di Propinsi al-Sayyidah Zainab dan sekitarnya di Damaskus.
Menonjolnya upaya-upaya pemalsuan yang sangat vulgar dalam perhitungan demografis terhadap rakyat Suriah. Dan mungkin bukti yang paling jelas atas itu adalah studi-studi fiktif yang dipublikasikan oleh intelejen Suriah bahwa masyarakat Suriah adalah masyarakat minoritas, dan prosentase Ahlussunnah dari keseluruhan jumlah masyarakat Suriah itu hanya 48%. Dan jumlah itupun mengalami perpecahan di dalam tubuhnya sendiri! Padahal, rakyat Suriah secara mayoritas mutlak terdiri dari Ahlussunnah, dan ini adalah sebuah fakta yang terlalu jelas di Suriah. Tetapi para pelaksana proyek Persianis-Shafawis ini mengira bahwa dengan melakukan pemalsuan terhadap angka-angka dernografis di Irak–tentu saja dengan mengorbankan Ahlussunnah yang mayoritas–, mereka juga dapat melakukan hal yang sama di Suriah!!
Kesepakatan dan konspirasi bersama dengan kekuatan Amerika sang penjajah. Dan mungkin bukti paling jelas atas itu adalah apa yang dipublikasikan oleh pimpinan spiritual tertinggi Syiah di Irak, berupa fatwa-fatwa yang mengharamkan perlawanan terhadap sang penjajah Amerika dan membukakan pintu seluas-luasnya terhadap ‘proyek’ penyembelihan kaum Ahlussunnah di Irak, bahkan melabeli mereka dengan label teroris. Dan semua itu dilakukan seiring dengan upaya-upaya dusta mereka yang seolah mendorong perlawanan terhadap Amerika hingga negara itu merdeka! Sejarah memang selalu berulang. Peran-peran yang mereka lakukan hari ini sesungguhnya diilhami oleh peran-peran keji nenek moyang mereka: al-Thusiy dan Ibn al-Alqamy, bersama tentara Mongolia dan Tartar menjatuhkan umat Islam di akhir rnasa kekhilafahan Abbasiyah!!
Semakin meningkatnya upaya-upaya penangkapan yang dilakukan oleh pemerintah Hafizh al-Asad terhadap warga Arab Iran (al-Ahwaz)[1]yang mencari perlindungan ke Suriah sejak puluhan tahun yang lalu. Tidak hanya itu, sebagian tokoh perlawanan al-Ahwaz itu (seperti Khalil ibn ‘Abd al-Rahman al-Tamimy dan Sa’id ‘Audah al-Saky) kemudian diserahkan kepada pihak intelejen Iran!
Sudah tentu proyek Shafawiyanisasi ini memerlukan ‘sampul’ dan ‘bingkai’ yang bisa diterima oleh seluruh bangsa Muslim. Harus ada upaya percepatan yang memungkinkan para pelaku proyek ini ‘mempermainkan’ keterlibatan emosional seluruh bangsa Muslim di dunia. Dan untuk saat ini, tidak ada cara yang terbaik kecuali mengangkat masalah Palestina, lalu kemudian ‘memainkannya’ dengan cantik. Dari balik ‘sampul’ itulah tersembunyi niat-niat keji para pelaku proyek busuk ini. Banyak yang tertipu. Sebagian gerakan Islam bahkan terbuai dalam permainan yang mereka mainkan. Semboyan-semboyan kosong yang memancing emosi dan solidaritas benar-benar menyilaukan mereka yang selalu menyederhanakan bahaya kaum Syiah Shafawiy ini.
Untuk upaya mempermainkan ‘kisah pilu’ Palestina ini maka dilakukanlah langkah-langkah berikut:
Lebih dari sekali, Presiden Iran meneriakhan slogan-slogan kosongnya untuk seruan menghapuskan Israel (dari peta dunia)!
Mengumumkan aliansi Iran-Suriah dengan beberapa organisasi Palestina yang memiliki citra yang baik di mata dunia Arab dan Islam. Mereka juga berlagak akan memberikan bantuan finansial kepada pemerintahan HAMAS. Tapi seperti biasa bantuan itu tak pernah ada! Bantuan-bantuan itu tak pernah sampai ke tangan yang berhak hingga sekarang. Dan yakinlah, bantuan itu tak akan pernah sampai hingga kapanpun. Menteri Luar Negeri Iran (10/7/2006) menjelaskan dalam sebuah jumpa pers bahwa proses pemberian bantuan 50 juta dolar itu masih dalam taraf pengambilan keputusan (4 bulan setelah janji itu disampaikan), dan hingga sekarang jumlah itu belum pernah dibayarkan.Maka bantuan Iran itu tidak lebih dari sekadar gembar-gembor dan janji kosong, sebab kaum Shafawiy-Persian itu tak akan dapat digerakkan kecuali dengan motif ras dan kelompok, yang salah satu konsekuensinya adalah tidak memberikan bantuan apapun terhadap gerakan Palestina manapun yang Ahlussunnah, bagaimanapun kondisinya!!
Penyelenggaraan berbagai pertemuan mencurigakan antara pemerintah Suriah dengan pemerintah Zionis, yang diawali dengan jabatan tangan antara Presiden Suriah, Basyar al-Asad dan Moshe Katzav, Presiden Israel, saat mengunjungi jenazah Paulus di Vatikan. Hal itu kemudian diikuti dengan pernyataan-pernyataan pihak Zionis bahwa pemerintah Suriah adalah pilihan mereka yang harus didukung. Sementara pihak Suriah juga menyatakan keinginannya untuk berdialog dengan kaum Zionis, meski disaat yang sama, pihak Suriah gencar melakukan pembersihan etnis (genocide) terbesar dalam sejarahnya terhadap warga negaranya, melakukan konspirasi terhadap upaya pengajaran Islam Ahlussunnah, sembari memberikan dorangan bahkan bantuan moril dan materil terhadap pengajaran Syiah-Shafawiy. Peristiwa paling mutakhir yang membuktikan ha1 ini adalah pertemuan Duta Besar Suriah dengan pimpinan persatuan Zionis di London (Surat kabar al-Syarq al-Ausath, 12/7/2006) dan penyambutan terhadap pemuka Zionis Amerika untuk menyampaihan ceramah di salah satu masjid jami’ terbesar di Halab (Surat kabar al-Khalij, 11/7/2006).
Keterlibatan Mossad yang cukup dalam di Irak dengan dukungan pemerintah Irak buatan Amerika, dengan koordinasi yang kuat dengan apa yang disebut al-Haras al-Tsaury al-Irany (Pengawal Revolusi Iran) dan berbagai milisi Syiah Shafawiyah di Irak; untuk menangkap dan membunuh para ulama dan tokoh Ahlussunnah yang berpengaruh di Irak. Mereka bahkan melakukan berbagai tindakan terror terhadap Ahlussunnah di Irak berupa penculikan, penyiksaan hingga pembunuhan. Dan aliansi strategis ini bahkan telah siap melakukan langkah yang sama di tiga wilayah: Irak, Suriah dan Lebanon. Karena itu, tindakan apapun yang dilakukan oleh salah satu dari aliansi ini, sesungguhnya merupakan bagian dari proyek global Shafawiyanisasi di sepanjang kawasan yang memanjang dari Iran hingga Libanon, termasuk di dalamnya Irak dan Suriah! Karena itu–berdasarkan kesatuan strategi dan tujuan, serta komperhensifitas peran antara pemerintahan Persianis Iran, pemerintahan al-Asad di Suriah dan gerakan-gerakan Syiah di Libanon–kita dapat menyimpulkan berbagai upaya dan tindakan yang selama ini dilakukan, serta menentukan arahnya: apakah ia sepenuhnya untuk kemaslahatan bangsa Arab dan kaum muslimin, atau untuk kepentingan pelaksanaan rencana kaum Shafawis Persianis untuk menguasai wilayah dan kekayaan kita, untuk kemudian melakukan gerakan pembersihan etnis dan aliran terhadap Ahlussunnah di wilayah ini, untuk selanjutnya memperluas aksinya ke semenanjung Arabia hingga Afrika Selatan, demi mengembalikan kejayaan Dinasti Shafawiyah dan Fathimiyah, dengan menguasai wilayah Arab dan kaum muslimin!!
Coba Anda renungkan:
Apa arti dari peristiwa kemarahan Basyar al-Asad di Damaskus terhadap Pemerintah Libanon, yang lalu diikuti dengan mundurnya 5 menteri Syi’ah dari Hizbullah dan Gerakan Amal. Mereka mengundurkan diri lalu membekukan kegiatan mereka di sana??!
Apa arti dari apa yang dilakukan oleh sebagian peserta Konferensi Advokat Arab – yang diselenggarakan di Damaskus beberapa bulan yang lalu–, yang mengangkat bendera Hizbullah di konferensi itu, sedang tidak ada satu pun tanda atau simbol Libanon sebagai negara yang diangkat di sana, bahkan untuk bendera kebangsaannya sekalipun??!
Mengapa Hasan Nashrullah meletakkan foto “Imam” Khomeini itu di atas kepalanya dalam ruang kerjanya di Libanon??
Dan sebelum itu, apa makna dari jawaban salah seorang pemimpin Hizbullah atas pertanyaan wartawan di tahun 1987, “Apakah kalian merupakan bagian dari Iran?” (lalu dijawab), “Bahkan kami adalah Iran di Libanon dan Libanon di Iran” ??
Nah, atas dasar fakta-fakta inilah seharusnya kita menghukumi berbagai hal dan kejadian yang belakangan ini terjadi, yang notabene diprovokasi dan diledakkan oleh Hizbullah di balik strategi aliansi Shafawiy-nya–yang katanya–melawan keberadaan Zionisme!!
***
Sesungguhnya tujuan utama dari proyek Kaum Shafawiy Persia ini adalah menguasai dunia Arab dan Islam, yang dimulai dengan menundukkan wilayah bulan sabit (negeri-negeri Syam dan Irak). Proyek ini setidaknya dibangun di atas 5 pijakan:
Bekerja sama dengan kekuatan Barat di bawah komando Amerika semaksimal mungkin untuk menguasai negeri-negeri kaum muslimin, serta melakukan peran-peran keji yang tidak kalah kejinya dengan apa yang dilakukan oleh Ibn al-Alqamy saat bekerja sama dengan Hulagu Khan untuk menjatuhkan Khilafah Islamiyyah. Dan seluruh dunia mengetahui dengan baik, bahwa Iran memiliki peran yang sangat besar dalam bekerja sama dengan Amerika untuk menjatuhkan Afghanistan, kemudian Irak. Para petinggi Iran sendiri mengakui hal itu. Bahkan mereka bangga akan itu. Muhammad Ali Abthahi, wakil presiden Iran yang lalu mengatakan, “Seandainya bukan karena Iran, Amerika tidak mungkin mampu menguasai Irak...Seandainya bukan karena Iran, Amerika tidak mungkin mampu menundukkan Afghanistan.” Tentu ini semua demi untuk melemahkan Ahlussunnah, lalu kemudian menghancurkan mereka di bawah payung pendudukan Amerika!!
Menyalakan api peperangan antar kelompok, melakukan upaya pembersihan etnis dan kelompok, bekerja keras untuk membagi-bagi wilayah kita kaum muslimin, mengusir warga Irak yang Ahlussunnah dari propinsi-propinsi dimana mereka hidup bersama dengan kaum Syiah, ditambah dengan peran-peran merusak para pemimpin spriritual Syiah di Irak untuk menghancurkan Ahlussunnah dan semua lembaga yang mereka miliki. Ingat! Al-Syirazy menyerukan dalam khutbahnya untuk menghancurkan mesjid-mesjid Ahlussunnah di Irak. Dan mereka benar-benar menghancurkan ratusan mesjid Ahlussunnah, atau mengubahnya menjadi Husainiyat dan pusat-pusat Syiah Shafawiyyah.
Membunuh tokoh-tokoh potensial Ahlussunnah–baik dari kalangan ilmuwan, militer dan agama–, dan melakukan semua upaya keji untuk meneror, mengusir atau membalas dendam pada mereka!
Melakukan kamuflase demografis sebagaimana yang terjadi di Suriah secara khusus. Dan juga seperti yang terjadi di Libanon dan Yordania, apalagi di Irak. Ditambah lagi bertebarannya para missionaris Syiah di tengah shaf (barisan) Ahlussunnah.
Menciptakan benturan-benturan fiktif dengan kaum Zionis Israel. Padahal itu hanyalah sebuah pancingan agar Israel mengamuk lalu menghancurkan negeri-negeri kita kaum muslimin. Dan bila kekacauan itu terjadi, mereka dengan mudah memainkan strategi Shafawiyanisasi mereka demi mewujudkan tujuan-tujuan kejinya, persis seperti kondisi yang mereka ciptakan sebelumnya di Afghanistan dan Irak!!
Sesungguhnya proyek Shafawiy Syiah itu menyerupai proyek Zionis dalam berbagai sisinya. Namun sebenarnya lebih berbahaya dari proyek Zionis. Para pendukung proyek ini tidak akan berhenti hingga berhasil melenyapkan seluruh Ahlussunnah. Sebuah proyek yang mengemban kedengkian sejarah yang membuncah, yang dibangun di atas sampah-sampah agama mereka, seperti Mushaf Fathimah, nikah mut’ah, menuhankan para imam, menghina para sahabat Rasulullah, menyimpangkan al-Qur'an dan Sunnah, dan mengkafirkan Ahlussunnah. Karena itu, proyek ini jauh lebih berbahaya dari proyek Zionis dan Westernisasi Kolonialis Barat Amerika. Meskipun kaum muslimin tetap berkewajiban untuk melakukan perlawanan terhadap kedua proyek tersebut, namun tetap saja perlawanan terhadap proyek Shafawiyanisasi Persia itu harus lebih kuat dan
keras!!
Sesungguhnya 4 wilayah yang dipilih oleh kaum Syiah Shafawiy sebagai jejak awal merealisasikan tujuan dan rencana mereka adalah:
Wilayah Iran; di kawasan ini operasi pembersihan terhadap Ahlussunnah sangat luas terjadi. Ini diikuti dengan penghalalan harta, kehormatan dan bahkan masjid-masjid mereka (perlu diingat, bahwa di seluruh Teheran–ibu kota Iran–tidak ada satu pun masjid Ahlussunnah!)
Wilayah Irak; di kawasan ini, mereka bekerja sama dengan penjajah Arnerika untuk melakukan upaya-upaya seperti penghancuran dan membaca-bagi wilayah Irak, mempersenjatai milisi-milisi Syiah untuk menyerang Ahlussunnah, pembersihan dan pengusiran Ahlussunnah, dan memalsukan prosentase jumlah penduduk Irak dengan menyebarkan studi-studi palsu yang menyatakan kemayoritasan Syiah, padahal sebelumnya Ahlussunnah menempati posisi 52% penduduk Irak!! Di sini harus pula disebutkan adanya misi-misi bersenjata yang ditujukan pada saudara-saudara kita rakyat Palestina yang hidup di Irak. Berupa tekanan, pembunuhan, penangkapan, pelecehan kehormatan, dan penghancuran tempat tinggal. Dan fakta menunjukkan bahwa teror-teror itu jauh lebih berat daripada teror yang selama ini mereka terima dari bangsa Zionis. Mereka bahkan berharap dapat kembali ke bumi Palestina dan berada di bawah kaki penjajah Zionis, daripada harus merasakan teror kaum Syiah!!
Di wilayah Suriah; pemerintah Suriah–yang merupakan sekutu strategis Iran–telah melakukan berbagai upaya penangkapan dan pembersihan yang sangat luas terhadap rakyat Suriah sendiri. Mereka melakukan pembatasan terhadap lembaga-lembaga pendidikan Islam, dan memberikan keleluasaan bagi lembaga-lembaga Syiah. Padahal Syiah di Suriah sama sekali tidak mempunyai wujud riil. Pemerintah Suriah juga melindungi upaya Syiahnisasi di tengah kaum muslimin Suriah, memberikan kewarganegaraan pada kaum Syiah yang datang dari Iran dan Irak, serta mempersempit ruang gerak orang-orang al-Ahwaz yang mengungsi ke Damaskus. Suriah juga menyiapkan dirinya sebagai pangkalan penggempuran terhadap Libanon dan Yordania, tentu dengan menggunakan masalah Palestina sebagai ‘senjata’ untuk kepentingan aliansi keji ini!!
Di wilayah Lebanon; Hizbullah dan Gerakan Amal–keduanya jelas gerakan Syiah–memainkan peranan sebagai gerakan perlawanan palsu. Mereka berlagak melakukan perlawanan terhadap Israel demi menjaga senjata tetap di tangan mereka, dan untuk memainkan lobi politik mereka di Libanon demi kepentingan aliansi Shafawiy-Persia. Kedua gerakan ini jelas-jelas melancarkan Syiahnisasi dan–yang tak kalah penting–sengaja memancing Israel untuk menghantam Libanon kapan saja aliansi Shafawiy itu membutuhkannya. Tentu disertai dengan upaya yang terus-menerus menghancurkan keutuhan Libanon, dan membentuk sebuah negara Syiah dalam negara Lebanon!!
Maka menjadi sangat penting–saat kita melihat kawasan yang terbentang dari Iran hingga Libanon dan Palestina–untuk memahami secara utuh apa yang telah kita gambarkan sebelumnya. Ini untuk menggambarkan secara utuh dan jelas apa yang sebenarnya menjadi tujuan dari setiap tindakan para pendukung Proyek Shafawiyanisasi di kawasan manapun. Dasar inilah yang harus jadi pijakan kita dalam melihat tindakan militer yang dilakukan oleh Hizbullah belakangan ini: penculikan 2 tentara Israel, pembunuhan terhadap 7 orang dari mereka.
Garnbaran keadaan sebelum terjadinya tindakan militer ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Terjadinya peningkatan usaha pembersihan etnis clan aliran yang dilakukan oleh milisi Shafawi-Syiah di Irak, yang juga diikuti dengan pemusnahan yang keji terhadap penduduk yang berasal dari Palestina, dan pengusiran Ahlussunnah dari wilayah Selatan Irak (saat ini di Bashrah tersisa 7% Ahlussunnah, padahal sebelumnya selama puluhan tahun mereka mayoritas di sana, dan menjelang pendudukan Amerika jumlah mereka adalah 40%)!! Peristiwa ini diselingi juga dengan pernyataan Presiden Iran untuk melenyapkan Israel!!
Gerakan perlawanan Palestina–yang tentunya memiliki latar belakang Ahlussunnah–menyita perhatian publik bahwa dialah satu-satunya yang terlibat dalam perlawanan terhadap Israel, dimana Israel telah sampai pada jalan buntu untuk mewujudkan tujuannya melawan rakyat Palestina dan gerakan-gerakan perlawanannya.
Tersingkapnya keterlibatan Hizbullah dalam kesepakatan sekutunya, Iran, yang bersama dengan penjajah Amerika bersepakat untuk menghancurkan gerakan perlawanan Irak. Hizbullah juga terlibat dalam pelatihan milisi Syiah Shafawiyah di Irak, dan dengan milisi yang sama, mereka melakukan pemusnahan terhadap warga Palestian dan Ahlusunnah di Irak!
Mulainya kejatuhan misi-misi Syiah di Suriah dan Libanon sebagai sebuah dampak terbalik dari tersingkapnya sikap-sikap politik para ‘peserta’ aliansi Shafawiy yang ternyata mendukung Zionis dan pendudukan Amerika di Irak–yang notabene telah mendapatkan penolakan luar biasa dari rakyat Irak–lalu disusul oleh munculnya bibit-bibit perbenturan dalam pelaksanaan kedua proyek besar Irak: proyek Amerika dan proyek Persia-Shafawiy!!
Semakin kuatnya tekanan nasional pihak Libanon, yang merupakan reaksi negatif atas pemerintah Suriah setelah pengusirannya dari Libanon. Dan juga semakin rapuhnya posisi pemerintah Suriah akibat semakin dekatnya tudingan dunia internasional atas pembunuhan Presiden Rafiq al-Hariri beberapa waktu lalu.
Karena semua faktor itu, maka:.
Harus ada upaya memalingkan pandangan mata dunia dari apa yang terjadi di Irak, baik yang dialami oleh Ahlussunnah maupun warga Palestina berupa tekanan kaum Syiah Shafawiy...
Harus ada upaya untuk ‘mencuri’ pandangan dunia dari gerakan perlawanan Ahlusunnah Palestina yang berhasil membuktikan kelemahan Israel...
Harus ada upaya untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap upayaupaya 'zending' Syiah di kawasan itu...
Harus ada usaha untuk mengembalikan ‘kebenaran’ sesumbar dusta Ahmadinejad untuk melenyapkan Israel dan melawan negara Zionis itu...
Harus ada upaya untuk menutupi kesepakatan Hizbullah yang ingin melawan gerakan-gerakan perlawanan Irak...
Harus ada upaya untuk mengacaukan politik di Libanon demi menciptakan kekacauan yang telah diancamkan oleh Presiden Suriah, Basyar al-Asad...
Semua itu harus dilakukan, meski harus mengorbankan Libanon. Seluruh Libanon bahkan. Yah, meskipun itu harus menyebabkan kehancuran negeri bernama Lebanon!!
Untuk itu semualah, Hizbullah–sebagai salah satu pendukung proyek Shafawiy-Persia–menjalankan usaha atau petualangannya belakangan ini ‘melawan’ Sang Zionis!!
Apakah kita kontra terhadap sebuah gerakan yang melawan Zionis?? Tentu saja tidak! Kita mendukung setiap gerakan yang dapat melemahkan dan menjatuhkan negara pencuri Zionis itu! Tapi kita tidak bisa menerima jika gerakan itu menjadikan upaya perlawanannya sebagai bagian dari sebuah pewujudan tujuan yang jauh lebih berbahaya dari proyek Zionisme di negeri-negeri kita. Kita tidak setuju jika para pelaksana proyek itu menjadikan masalah Palestina sebagai barang dagangan mereka; sementara di saat yang sama, di Baghdad, mereka menyembelih orang-orang Palestina, merampas harta dan kehormatan mereka.
Kita tidak pernah bisa menerima jika kaum Shafawiy-Syiah itu ingin mengacaukan keamanan Suriah dan Lebanon demi mewujudkan tujuan-tujuan agama mereka...
Selamanya, kita tidak akan menerima jika Libanon dihancurkan dan rakyatnya dibunuh hanya karena ulah provokatif yang dilakukan oleh pendukung proyek Shafawiy-Persia, yang eksekusinya dijalankan oleh kaum Zionis!!
Kita tidak bisa menerima jika kaum Neo-Shafawiy itu berlagak ingin mengorbankan diri mereka, bahwa merekalah gerakan perlawanan itu. Sementara dengan sangat jelas mereka juga melirik dan mendukung proyek Amerika dan Zionis...
Kita tidak bisa menerima jika dunia memalingkan pandangannya dari segala kekejian dan kejahatan kaum Syiah-Shafawiy terhadap saudara-saudara, keluarga dan rakyat muslim kita di Irak...
Kita tidak bisa menerima jiha operasi-operasi militer gelap itu dijadikan sebagai ajang penguluran waktu untuk membangun proyek Senjata Nuklir Iran-Shafawiy, yang kelak akan digunakan untuk menghancurkan bangsa Arab dan kaum muslimin, untuk merampas negeri, kekayaan dan juga harga diri mereka!!
Periksalah semua lembaran sejarah, Anda tidak akan pernah menemukan bahwa Iran pernah terlibat dalam peperangan melawan kaum Zionis sekalipun. Atau bahkan melawan `Si Setan Besar' Amerika!! Anda tidak akan pernah menemukan satu huruf pun di dalam sejarah yang menunjukkan itu. Bahkan Iran justru pernah mempermalukan dirinya dengan mengimpor senjata dari Israel dan Amerika saat berperang melawan Irak (ingat kasus Iran-gate!) Iran sendirilah yang membujuk dan mendukung keberlangsungan pendudukan Amerika di Irak. Iran-lah yang ikut campur dan memudahkan pemerintah Suriah untuk melenyapkan putra-putra terbaiknya. Iran-lah yang menggunakan Hizbullah untuk memancing tindakan penghancuran Libanon oleh Israel. Iran sendiri-lah yang merebut tiga pulau milik Emirat Arab. Dan Iran-lah yang berusaha mengubah gerakan perlawanan Palestina menjadi selembar kertas yang kelak dengan mudah ia mainkan, meski harus mengorbankan stabilitas keamanan seluruh kawasan Arab dari Islam!!
Bila aliansi Neo Syiah-Shafawiy itu sungguh-sungguh melakukan perlawanan terhadap pendudukan Israel, mengapa dataran tinggi Golan masih tenang-tenang saja hingga kini??!
Bila Hasan Nasrullah clan Hizbullah-nya memang ingin mernbebaskan tawanan-tawanan Libanon, mengapa ia tidak menuntut sekutunya, Suriah, untuk melepaskan ratusan orang-orang Libanon di penjara Suriah??!
Bila aliansi Neo Syiah-Shafawiy ini jujur dengan semua gembar-gembornya, lalu siapakah yang menyambut pasukan Zionis dengan karangan bunga ketika mereka berhasil menguasai wilayah Libanon Selatan bulan Juni 1982??!
Lalu siapa yang mengundang pasukan Amerika ke Irak, dan hingga kini–saat kalimat-kalimat ini dituliskan–aliansi itu masih terus berlanjut??!
Jika Hizbullah memang ingin melindungi Libanon dan rakyatnya, mengapa mereka melakukan upaya provokatif baru-baru ini tanpa sepengetahuam pemerintah Libanon, yang Rabu sore (12/7/2006) mengeluarkan pernyataan: "Pemerintah Libanon sama sekali tidak mengetahui operasi yang dilakukan oleh Kelompok Hizbullah ini"??!
Jika mereka–kaum Neo Syiah-Shafawiy–itu memang ingin meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Palestina yang terus terancam oleh tekanan Zionis, lalu mengapa mereka menghabisi kaum muslimin Palestina yang bermukim di Baghdad dengan cara yang jauh lebih keji dan kejam??!
Maka setelah semua ini, menjadi kewajiban kita semua–bangsa Arab dan seluruh kaum muslimin–untuk memahami sebaik-baiknya kenyataan politik, keamanan dan pandangan keagamaan yang ada saat ini.
Mereka (kaum muslimin) harus menyadari kedahsyatan bahaya kaum Neo Syiah-Shafawiy terhadap tidak saja bangsa Arab, namun seluruh kaum muslimin.
Lalu kemudian merumuskan langkah yang tepat untuk melawan kedua proyek keji ini: prolek Zionis-Salibis dan proyek Neo Syiah-Shafawiy-Persi–dimana yang terakhir disebutkan jauh lebih keji dan berbahaya dari yang sebelumnya–. Selamatkan agama, peradaban, masa depan negeri dan generasi kita dari mereka (kuam Neo Syiah Shafawiyyah)!!
DR. Muhammad Bassam Yusuf
Pada tahun 2007 lalu, Steven R. Corman menulis di jurnal Comops sebagai berikut:
"Beberapa waktu yang lalu, di workshop pemerintahan, saya pernah mendengar seseorang mendeskripsikan sebuah peralatan baru yang disebut sebagai "Suara Tuhan." Peralatan ini disebut dapat beroperasi dari jarak jauh dan dapat mengirimkan sebuah pesan hanya kepada pikiran satu orang. Kisah yang saya dengar menyebutkan kalau peralatan ini diujicoba pada perang Irak dengan cara mengirim pesan kepada seseorang di dalam kelompok pemberontak yang dengan segera akan terlihat seperti orang kebingungan, melihat ke segala arah dan mulai masuk ke dalam perdebatan panas dengan rekan-rekan lainnya yang tidak mendengar pesan itu. Pada saat mendengar kisah itu, saya menerimanya dengan perasaan skeptis."Di kalangan penganut teori konspirasi, ada kepercayaan kalau pemerintah Amerika Serikat secara rahasia mentransmisikan perintah untuk melakukan pembunuhan ke otak orang-orang tertentu. Walaupun teori ini terdengar absurd, namun belakangan diketahui kalau kepercayaan ini memiliki dasar yang cukup solid. Pada tahun 1991, seorang ilmuwan Rusia spesialis pesan subliminal bernama Igor Smirnov pernah mengajukan sebuah teori untuk memberantas terorisme dengan cara memberikan pengaruh akustik ke dalam pikiran para tersangka. Ia bahkan mendemonstrasikan kepada para pengamat dari Amerika kalau transmisi suara infra yang berada di bawah ambang normal pendengaran manusia dapat memberikan pesan kepada otak manusia yang mengalir lewat tulang. Ketika FBI menghadapi masalah dengan sekte sesat Branch Davidian, mereka berkonsultasi dengan Smirnov yang kemudian mengusulkan untuk mempengaruhi David Koresh, sang pemimpin sekte, dengan memberikan pesan subliminal lewat telepon. Salah satu ide yang diusulkannya adalah aktor Charlton Heston merekam suaranya secara subliminal untuk memberikan kesan sebagai "suara Tuhan" yang memerintahkannya untuk menyerah. Tidak ada konfirmasi mengenai penggunaan ide Smirnov dalam menaklukkan David Koresh, namun sekarang kita tahu kalau ide penggunaan teknik pengendalian pikiran untuk menaklukkan musuh ternyata telah ada sejak lama. Walaupun demikian, tidak ada tanda-tanda kalau pemerintah Amerika Serikat tertarik mengeksplorasi metode ini dan menggunakannya dalam peperangan. Namun, semua itu berubah pada tahun 2006. Pada tahun itu, seorang pria yang dianggap sebagai pengidap paranoid schizoprenic oleh para psikiater (karena ia percaya pemerintah secara diam-diam mentransmisikan suara-suara ke dalam pikirannya) mengajukan permintaan pengungkapan dokumen negara berdasarkan undang-undang keterbukaan informasi (freedom of information act). Pria ini secara spesifik meminta pemerintah membuka informasi mengenai Microwave Auditory Effect, telepati dan hipnotis. Karena Pentagon juga terikat dengan undang-undang itu, mau tidak mau mereka membuka dokumen itu. Halaman demi halaman dokumen tersebut mengungkapkan sebuah kenyataan kalau pemerintah Amerika telah menghabiskan jutaan dolar demi meneliti fenomena-fenomena yang sering dianggap sebagai pseudo sains seperti telephatic ray gun atau fevers laser yang bisa membuat korban mengalami disorientasi dan menjadi lebih tidak agresif. Di salah satu bagian dokumen tersebut ditemukan kalau pemerintah Amerika juga mengadakan eksperimen untuk mengirimkan suara seseorang secara telepatik dengan menggunakan gelombang mikro jarak dekat! Sekarang, para penganut teori konspirasi yang sering dianggap paranoid itu menjadi terlihat lebih waras! Kebanyakan orang bahkan tidak pernah tahu kalau pemerintah Amerika ternyata tertarik dengan hipnotis atau telepati. Eksperimen yang disinggung di dalam dokumen itu adalah mengirimkan suara seseorang yang menyebutkan bilangan 1 sampai 10 ke pikiran sukarelawan yang berada di ruangan lain. Ini adalah bentuk sederhana dari apa yang dipercayai para penganut teori konspirasi. Jadi, bukan saja teknologi ini memungkinkan, tetapi pemerintah juga menelitinya. Sebenarnya ini tidak terlalu mengherankan mengingat pemerintah Amerika pernah bereksperimen dengan pengendalian pikiran lewat proyek MK Ultra. Namun, eskperimen ini berbeda dari MK Ultra. Orang-orang menyebut teknologi ini dengan sebutan V2K, yaitu istilah militer yang berarti Voice to Skull. Mereka yang pernah menjadi korban V2K menyebut diri mereka dengan sebutan TI's atau Targeted Individuals. Sampai sekarang, para TI's ini berkumpul secara periodik untuk berbagi pengalaman. Para TI's ini juga hidup dengan diliputi oleh ketakutan yang konstan karena percaya kalau agen-agen pemerintah selalu menguntit mereka. Beberapa orang bahkan percaya kalau tetangga mereka sesungguhnya adalah agen pemerintah yang sedang menyamar. Karena itu, kumpulan TI's ini sering dicemooh dan bahkan mendapat sebutan Tin Foil Hat, julukan yang merujuk kepada topi timah yang dipercaya bisa menghalangi sinyal-sinyal asing masuk ke kepala seseorang (Magneto dari film X man juga menggunakannya untuk mencegah Prof.Xavier "memasuki" kepalanya). Di halaman Wikipedia, Tin Foil Hat disebut sebagai stereotype populer dan frase yang merujuk kepada paranoia dan kaitannya dengan penganut teori konspirasi. Walaupun wikipedia merujuk istilah ini sebagai cemoohan, namun kemampuan topi timah untuk menghalangi penetrasi sinyal memiliki dasar sains yang telah diujicoba oleh laboratorium Massachussets Institute of Technology. Timah ditemukan bisa mengatur gelombang radio. Salah seorang TI's bernama Harland Girard menceritakan kalau masalah yang dihadapinya dimulai pada tahun 1983. Girard berprofesi sebagai seorang pengembang real estate dan ia tidak pernah mengalami sesuatu yang aneh sebelumnya. Suatu hari, seorang wanita menepikan mobilnya, menunjuk Harland dengan jarinya dan kemudian segera pergi begitu saja. Lalu, Harland mulai merasa kalau ia sering diawasi. Ada orang-orang tidak dikenal berlari di bawah jendela apartemennya di malam hari. Ia juga melihat ada beberapa tetangganya yang bersikap tidak wajar, seperti sedang mengawasinya. Girard yang mengira dirinya sudah mulai gila mencari pertolongan dari teman wanitanya yang kebetulan berprofesi sebagai psikiater. Namun, tidak ada hasil yang memuaskan. Girard sepertinya tidak sedang mengalami gejala psikologi yang tidak normal. Selain klaimnya kalau ia sedang diawasi, Girard menjalani kehidupannya dengan normal. Pada tahun-tahun berikutnya, ia merasa kalau orang-orang yang mengawasinya telah pergi. Namun, pada tahun 1984, ia mulai mendengar suara-suara di kepalanya. Suara itu berupa suara pria dan wanita. Kadang Girard bisa melihat wajah dari pemilik suara itu dalam gambar mental di kepalanya. Suara itu memanggilnya dengan sebutan "Mr.Girard". Berkali-kali suara itu mengatakan kepadanya kalau ia sesungguhnya sudah mulai menjadi gila. Suatu hari ketika Girard sedang berada di dekat seorang wanita gemuk, suara itu berkata: "Hey Mr.Girard, bukankah wanita itu terlihat seperti kulkas ?" Awalnya suara-suara itu hanya muncul 2 atau 3 kali sehari, namun setelah beberapa lama, suara itu terus terdengar di kepalanya, bahkan kadang disertai dengan rasa sakit di tubuhnya. Gejala ini kemudian dianggap Girard sebagai efek samping dari senjata energi yang dilepaskan pemerintah kepadanya. Enam bulan kemudian, suara itu bertanya kepadanya: "Mr.Girard..Mr Girard, mengapa engkau belum mati-mati juga ?" Ketika Girard menceritakan kepada teman-temannya, ia malah menjadi bahan tertawaan. Beberapa temannya menganggapnya benar-benar mulai menjadi gila. Pada tahun 1988, Girard memutuskan untuk mencari jawaban atas persoalannya. Ia meninggalkan pekerjaannya dan mulai menyelidiki kasus ini secara sepenuh waktu. Lewat beberapa penelitiannya ia menemukan petunjuk kalau pada tahun 1950an, pemerintah Amerika pernah melakukan eksperimen-eksperimen pengendalian pikiran lewat proyek MK Ultra. Ia juga menemukan kalau CIA pernah meneliti kemungkinan mempengaruhi pikiran dengan gelombang elektromagnetik. Ia juga menemukan kalau pada tahun 1970an para peneliti militer di Walter Reed Army Institute of Research pernah menggunakan pancaran gelombang mikro untuk mengirimkan sejumlah kata ke dalam kepala seseorang. Boleh dibilang Girard menemukan semua referensi untuk setiap keanehan yang dialaminya. Ini membuatnya semakin yakin kalau karena suatu hal ia telah menjadi kelinci percobaan pemerintah.Sebenarnya, senjata sejenis ini sudah pernah digunakan, tetapi dokumentasi yang tercatat menyebutkan kalau bukan pihak Amerika Serikat yang menggunakannya, melainkan Uni Sovyet. Pada tahun 1960an, pihak Sovyet pernah membombardir kedutaan Amerika di Moscow dengan gelombang elektromagnetik level rendah. Menyusul serangan ini, pada tahun 1965, Pentagon meluncurkan proyek Pandora yang memfokuskan diri pada efek dari serangan gelombang mikro. Proyek Pandora diketahui berakhir pada tahun 1970, namun ada indikasi kalau eskperimen mengenai penggunaan gelombang mikro terus berlanjut. Ini tercermin dari sebuah paper yang ditulis untuk Angkatan Udara Amerika pada pertengahan tahun 1990an. Paper ini menyinggung mengenai penggunaan gelombang suara untuk mengirim pesan ke dalam kepala seseorang.
Penulis paper itu mengatakan: "Sinyal yang dikirim itu akan menjadi 'pesan Tuhan' yang dapat digunakan untuk memperingati musuh mengenai bencana yang akan datang atau untuk meminta mereka agar menyerah."Pada tahun 2002, laboratorium angkatan udara Amerika ternyata telah mempatenkan teknologi tersebut! Teknologi yang dimaksud adalah teknologi untuk mengirimkan pesan ke dalam kepala seseorang lewat gelombang mikro. Awalnya, pihak angkatan udara menolak untuk membicarakan teknologi luar biasa ini. Namun ketika ada permintaan pengungkapan data atas dasar undang-undang kebebasan informasi, dokumen-dokumen tersebut akhirnya dilepas ke publik. Menurut dokumen tersebut, paten teknologi tersebut didasarkan pada eksperimen yang dilakukan pada Oktober 1994 di laboratorium Angkatan Udara Amerika yang berhasil mengirimkan sebuah frase ke dalam kepala seseorang! Pengembangan teknologi ini diketahui berlangsung hingga tahun 2002. Tetapi, ternyata bukan hanya pihak militer yang bisa melakukannya. Pada tahun 2007, teknologi semacam ini diketahui digunakan oleh sebuah perusahaan untuk tujuan pemasaran ! Pada Desember 2007, Allison Wilson yang sedang berjalan kaki di New York mendengar suara di kepalanya: "Siapa disana.. siapa disana. Ini bukan imajinasimu." Belakangan diketahui kalau Allison ternyata dipengaruhi oleh sebuah iklan miniseri berjudul "Paranormal State" yang menggunakan teknologi Holosonic. Teknologi ini bisa mengirimkan suara yang hanya bisa didengar oleh satu orang di keramaian. Suatu hari nanti, sebuah perusahaan bahkan akan bisa "menghipnotis" kita untuk membeli sesuatu yang tidak kita inginkan ! Mengenai teknologi ini, Dennis Bushnell, Kepala ilmuwan di laboratorium penelitian NASA di Langley, Virginia, berkata: "Hasil penelitian ini sangat sensitif sehingga hampir tidak mungkin diumbar ke publik." Menurut Girard, ini mungkin karena pada tahun 1980an, ia pernah mengeluarkan pernyataan anti Bush senior yang waktu itu masih menjabat sebagai wakil presiden dari Ronald Reagan. Ini dikonfirmasikan oleh suara yang pernah didengar di dalam kepalanya. Girard bercerita: "Suatu hari, aku sedang bersiap untuk tidur. Lalu aku mendengar satu suara berkata 'Mr.Girard, tahukah kamu siapa yang ada di dalam studio bersama kita?' Ia adalah George HW Bush, wakil presiden Amerika Serikat." Terdengar aneh, tetapi itulah yang dialami oleh para TI's dari seluruh dunia. Saat ini mereka secara teratur bertemu di dunia maya untuk membagikan pengalaman mereka. Dari hasil diskusi dengan para TI's, diketahui kalau kebanyakan dari mereka mengalami gejala seperti suara berdengung di telinga, adanya manipulasi di beberapa anggota tubuh mereka, mendengar suara-suara di kepala mereka, merasa selalu ada yang mengawasi, adanya sensasi seperti ditusuk di kulit tubuh dan bahkan ada yang melaporkan serangan seksual terjadi atas diri mereka.
Gloria Naylor, salah seorang TI yang menulis buku mengenai pengalamannya berkata: "Sebenarnya aku tidak ingin menceritakan mengenai pengalaman ini karena dibutuhkan keberanian yang sangat besar, bahkan mungkin lebih besar daripada yang aku miliki. Namun, aku tidak punya pilihan lain. Saat ini, aku sedang mengadakan peperangan memperebutkan pikiranku. Jika aku berhenti sekarang, mereka akan menang dan aku akan kehilangan diriku sendiri."Ketika Naylor mulai mendengar suara-suara itu, ia pergi ke psikiater dan meminta pertolongan. Namun psikiater tidak bisa membantunya melenyapkan suara-suara di dalam kepalanya. Pada tahun 2000, ketika ia menemukan forum TI's dan bergabung ke dalamnya, barulah suara-suara itu berhenti. Dan ia tidak lagi merasa diawasi. Serangan terhadap otak manusia adalah bagian dari strategi perang . Apakah sudah terjadi di Indonesia?!
Langganan:
Postingan (Atom)