12 Desember 2011

CHAKRA

Raja Mandura Basudewa mempunyai seorang putra dari istri ke 3 bernama Narayana yg terpaksa harus dititipkan pada salah satu pertapa yg pd saat itu kerajaan Mandura mengalami ancaman dari pihak jahat,dikisahkan sblmnya ada seseorang yg ingin diaku sbg anak padhl sebenarnya ia adalah keturunan dedemit dari kerajaan siluman BataMera. Dewi Maera sempat menjalin hubungan dengan raja Mandura. Demi keamanan anaknya raja Mandura menitipkan Narayana pd seorang pertapa yg bernama Resi Padmanaba,R Narayana mempunya saudara Kakrasana & Dewi mayang arum. Narayana dibekali ilmu yg dibekali Resi Padma Naba berupa Cakra Udaksana,kembang Cangkok Wijaya Kusuma,dan Tiwikrama . Bertahun tahun Narayana dibimbing resi Padmanaba dan akhirnya dia hrs berpetualang untuk mengamalkan ilmu dan sekaligus untuk merebut kerajaanya yg direbut oleh Kangsa Dewa,sebelum menjalani petualangan Bambang Narayana diberi wasiat oleh Padmanaba berupa senjata yg dinamai Cakra Udaksana sejata yg penumpas kejahatan pembela keadilan. Cakra Udaksana tak boleh digunakan sembarangan begitu wasiat guru,cakraudaksana senjata yg hanya cukup dipanggil dlm hati saja pabila akan dipergunakanya,cakra tersebut tertanam dlm dada kanan narayana,Narayana dilarang menepuk dada sblah kirinya krna pabila itu ia lakukan maka darah dlm tubuhnya akan mendidih dan naik ke otaknya dan Cakra Udaksana berputar diotaknya dan akan menjadikan lupa diri. Kembang Cangkok Wijaya Kusuma/cangkok wijaya mawar adalah kembang yg dpt membangkitkan orang yg mati sebelum ajalnya, Ajian Tiwikrama ajian merubah wujud menjadi raksasa sebesar anak gunung. Dlm menurukan ilmu tersebut Padmanaba(padma=kembang,naba=wadah) akan meninggaldunia bila ilmu itu sudah beralih pd narayana,sblm meninggal dia berpesan jika Narayana boleh memakai nama padmanaba.
Dlm perjalananya menuju pertapa Argasunyo untuk menjemput kakaknya, Narayana berpapasan dengan mahkluk serupa wanara(monyet) ia adalah teman dari resi Padmanaba ia juga seorang pandita dari pesantren Waganda Mendana ia yg nantinya akan menjadi mertua narayana yaitu Resi Kapi Jembawan mempunyai putri bernama Jembawati yg konon sosoknya tak seperti ayahnya tapi dia seorang manusia Jembawati pernah bermimpi dan dlm mimpi ia bertemu seseorang berwajah rupawan pemuda itu tiada lain adalah Narayana, Endang Jembawati jatuh hati pd pemuda dlm mimpinya itu lalu ia mengutarakan keinginanya pd ayahnya,karna sayangnya pd anaknya kapi Jembawan sang ayah berusaha mencari pemuda yg dimaksud putrinya hinggak akhirnya ia bertemu dngan Narayana dlm pertemuannya dgn narayana narayana menolak ajakan kapi Jembawan. Berbagai usaha tlh dilakukan kapi Jembawan agar dpt membawa narayana hingga akhirnya narayana dibuat tidur dengan ajian sireup yg dimiliki kapijemawa.narayana akhirnya dibawa ke pesantren Ganda Mendana dlm keadaan tidur untuk dipertemukan dengan putri jembawati,setelah sadar dari tidurnya narayana bertemu dng jembawati iapun jatuh hati. Setelah bertemu dgn putri resi Kapi Jembawan iapun meneruskan perjalananya namun sebelum pergi kapi Jembawan memberi cermin lopian yg gunanya tuk melihat kejadian dimasalalu atau saat ini namun ada pantangan yg harus ia hindari lopian akan buram dan takan bisa melihat japapun dlm cemin apabila hati pemiliknya dlam keadaan kotor,lopian disimpan dlm dada setelah diterima narayana.Narayanapun berpamitan tuk menuju pesantren Argosunyo. Sementara itu Dalam mimpi Kangsadewa ia didatangi Prabu Gora Wangsa(ayahnya) yg mengingatkan bahwa ia akan menemui takdirnya dan menemui ajalnya apabila ia bertemu dengan anak kembar selasih atau anak bule dan hitam begitu cerita resi Kapijemawa sama seperti yg diungkapkan Padmanaba. Senopati Gorawati adalah adik prabu Gora Wangsa, bibinya Kangsa dlm tugasnya mencari kembar selasih berpapasan dngn Bima, Arjuna, punakawan. Karna kebetulan tubuh semar hitam dan dawala bulai maka ia mengira merekalah yg dimaksud kembar selasih maka terlibatlah bentrokan fisik. Dlm perjalanan narayana saat itu melihat kejadian tersebut,karna Narayana belum mengenal mereka narayana mengeluarkan lopian lalu tertera jati diri mereka,setelah tahu kalau mereka(bima,arjuna) adalah sodaranya dari bibi Dewi Kunti ia menolongnya. Segera mengeluarkan Cakraudaksana lalu melemparnya dan mengenai Gorawati ketika ia mau membunuh bima. Inilah awal pertemuan Narayana atau Kresna dengan sodaranya khususnya Arjuna…

Tidak ada komentar: